Struktur atom, Model atom, Teori atom, Bentuk Atom
Dalam pembagiannya striktur atom terdiri atas 3 inti materi yang memiliki fungsi dan tungasnya tersendiri. Yaitu proton, elektron, dan neutron. Proton dan Neutron berada dalam inti atom. Sedangkan, elektron berputar mengelilingi inti atom berupa proton dan neutron.
DAFTAR ISI [(Klik Disini !)]
Perkembangan Teori dan Model Atom

Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Kemudian, pada akhir abad ke-19 sampai pada abad ke-20. Para ahli fisika mulai menemukan komponen-komponen yang berukuran sangat kecil subatom dalam inti atom. Menunjukkan bahwasanya struktur atom merupakan inti yang dari materi.
Dalam perkembangan science dan ilmu pengethauan dalam masanya, terdapat banyak peneliti dan ilmuan. Dimana mereka mengemukakan hasil pemikiran dan penemuan yang diketahui oleh hasil riset dan percobaan yang dibuatnya. Sehingga, dalam penelitian terkait dengan struktur atom dan inti atom banyak dikemukakan oleh para peneliti.
A. Teori Atom Dalton

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukannya John Dalton Mengemukakan Penelitiannya terkait struktur atom sebagai berikut :
- Materi terdiri atas atom yang tidak dapat dibagi lagi.
- Semua atom dari unsur kimia tertentu memiliki massa dan sifat yang sama.
- Unsur kimia yang berbeda akan memiliki jenis atom yang berbeda.
- Selama reaksi kimia, atom- atom hanya dapat bergabung dan dipecah menjadi atom- atom yang terpisah, tetapi atom tidak dapat dihancurkan dan tidak dapat diubah selama reaksi kimia tersebut.
- Suatu senyawa terbentuk dari unsur- unsurnya melalui penggabungan atom tidak sejenis dengan perbandingan yang sederhana.
Model Atom Dalton

Berdasarkan hasil penelitiannya dan perkembangan masa. Teori yang dikemukakan oleh John dalton memiliki kekurangan dari teori atom yang lainnya. Dengan berbagai kelemahan sebagai berikut :
- Dalton menerangkan bahwa atom tidak bisa dibagi lagi. Namun, setelah perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi. Diketahui bahwasanya dalam inti atom yang dijelaskan oleh Daltom masih dapat terbagi lagi yang terbentuk dari partikel dasar yang lebih kecil daripada atom, yaitu elektron, proton, dan neutron.
- Dalton menyatakan bahwa atom tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan. Namun, ketika atom di uji coba dengan rekasi nuklir akan menghasilkan satu atom menjadi suatu unsur atom yang lain.
- Pendapat Dalton terkait bahwasanya setiap atom memiliki kesamaan dalam massa, ukuran dan bentuk. Namun, setelah adanya teori terkait Isotop, Isobar, dan Isoton. Dimana, setiap struktur atom mempunyai kesamaan dalam satu sisi namun, berbeda dalam sisi lainnya.
- Pernyataan Dalton terkait perbandingan suatu senyawa mempunyai bilangan bulat dan sederhana. Tetapi, seiring perkembangan dari diketahui bahwa terdapat perbandingan bilangan yang tidak bilat seperti senyawa C18H35O2Na.
B. Teori Atom Thomson

Dengan menggunakan hasil penelitian dan penemuan tabung katode oleh William Crookers. Kemudian J.J Thomson pun mulai meneliti terkait sinar katode yang mampu menggerakan baling-baling dalam percobaan tabung katode. Dari hasil percobaan tabung katode tersebut dapat dipastikan bahwa sinar katode merupkan salah satu perikel penyusun dalam atom yang bermuatan negatif.
Dengan hasil percobaan dan penelitian terkait struktur atom yang dilakukan oleh Thomson. Maka, Thomson pun menyatakan bahwa “Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron”. Dimana, hasilnya disebut model atom roti kismis.
Model Atom Thomson

Walaupun J.J Thomson mampu menemukan muatan negatif atau elektron yang tersebar disekitar struktur atom. Serta mematahkan bahwa atom masih dapat dipecah menjadi bagian terkecil dengan ditemukannya elektron. Tetapi, J.J Thomson tidak dapat menjelaskan persebaran muatan positif dan negatif yang berada di inti atom
C. Teori Atom Rutherford

Berlanjut ke teori atom Rutherford. Memasuki tahun 1903 seorang peneliti dengan percobaan yang dilakukannya menyatakan bahwa teori atom yang dipaparkan oleh J.J Thomson belum tepat.
Mendengar hal tersebut mendorong Ernest Rutherford (1911) untuk melakukan percobaan untuk mencari struktur atom yang benar. Dengan bantuan dari kedua muridnya Hans Geiger dan Ernest Marsden. Rutherford melakukan eksperimen dengan menembakkan sinar alfa ke sebuah lepengan emas dengan partikel alfa yang percobaan ini dikenal dengan percobaan Geiger-Marsden.
- Didalam struktur atom terdapat ruang hampa yang menghasilkan partikel α akan diteruskan.
- Terdapat suatu muatan dalam inti atom dan memiliki massa atau muatan yang sejenis denganpartikel α sejenis yaitu muatan positif; sehingga, sebagian kecil partikel α yang ditembakkan.
- Pada struktur atom terdapat bagian yang kecil dan padat yang rutherfor menyebutnya sebagai inti atom (Nukleus). Sehingga, partikel α yang tiembbakan dan mengenai inti atom akan dipantulkan oleh inti atom tersebut.
Model Atom Rutherford

Dikarenakan keberhasilannya menjelaskan perkembangan dari teori atom Dalton dan Thomson. Nama Ernest Rutherford pun diabadikan sebagai salah satu teori dalam perkembangan ilmu fisika dan kimia dengan teori atom Rutherford dalam menjelaskan adanya elektron – elektron negatif.
Teori atom Rutherford memiliki pertentang dengan Hukum Maxwell seorang ahli fisika. Dimana Maxwell menyatakan bahwa jika muatan elektron (negatif) bergerak dan mengelilingi suatu partikel yang berlawanan (bermuatan positif). Maka, pertikel yang ada akan mengalami percepatan kemudian akan menghasilkan gelombang elektromagnetik.
Akibatnya energi elektron semakin berkurang. Jika demikian halnya maka lintasan elektron akan berupa spiral. Pada suatu saat elektron tidak mampu mengimbangi gaya tarik inti dan akhirnya elektron jatuh ke inti. Sehingga atom tidak stabil padahal kenyataannya atom stabil.
Sehingga, akan menyebabkan elektron akan berkurang sedikit demi sedikit. Maka, hal yang selanjutnya yang terjadi adalah lintasan elektron menjadi spiral dikarenakan tidak mampu mengimbangi gaya tarik dari intri atom dan akhirnya elektron jatuh ke inti atom. Dan akan menghasilkan atom yang tidak stabil tetapi, pada kenyataannya atom stabil.
D. Teori Atom Niels Bohr

Ditahun 1913, seorang pakar fisikawan asal Denmark dengan nama Niels Bohr menyatakan bahwasanya teori atom
dari Rutherford dapat untuk disempurnakan kembali menjadi teori atom yang lebih baik. Dimana, Niels Bohr dengan percobaan yang dilakukan menggunakan teori kuantum dari Planck.
Dari percobaan yang dilakukannya ketika melihat penampakan sinar yang berada disekitar cahaya berupa bola pejal ataupun nyala api bahkan listrik tegangan tinggi. Dari hal tersebut Bohr pun menyempurnakan penelitian dari teori yang diajukan oleh Rutherford. Para ahli kadang memberikan istilah teori atom Rutherford-Bohr.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukannya. Bohr pun mengemukakan teori yang di milikinya yang menyebutkan bahwa elektron yang bermuatan negatif berputar mengengelilingi inti atom yang bermuatan atom positif pada jalur lintasanya tersendiri. Dan setiap lintasan elektron yang memiliki orbitnya tersendiri memiliki kekuatannya elektronnya tersendiri.
Dengan elektron terluar merupakan elektron yang paling mudah lepas atau berpindah. Sedangkan, elektron yang paling dekat dengan inti merupakan elektron yang paling sulit untuk berpindah. Ketika elektronakan berpindah dari satu orbit ke orbit lain. Maka, diperlukan suatu energi yang berfungsi untuk memindahkan atau menghandatkan muatan elektron ke lintasan yang lemah atapun menarik ke lintasan yang terdekat dengan inti atom.
Model Atom Niels Bohr

- Elektron yang berada di lintasannya tersendiri mengelilingi inti atom dengan setiap elektron berada pada lintasanya tersendiri. Dalam hal ini Niels Bohr memisalkan dengan istilah lintasan K, L, M, … dan lintasan seterusnya.
- Setiap elektron yang berotasi pada lintasanya dan bersifat stasioner. Maka, energi elektron terhadapt inti atom dalam struktur atom akan bersifat tetap. Artinya, tidak akan ada energi yang diserap ataupun diemisikan satu sama lain.
- Setiap muatan elektron dalam setiap lintasan dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan lain dengan setiap lintasan akan membutuhkan energi yang berbeda. Dari energi yang dibutuhkan oleh setiap elektron disetiap lintasan kulit tersebut akan membuat elektron mampu berpindah dari satu orbit ke orbit lainnya. Dimana, besarnya energi yang diperlukan untuk berpindah dapat dihitung dengan persamaan Planck.
- Setiap Orbit stasioner muatan elektron yang mengelilingi inti atom momentum sudut. Dimana, besarnya jumlah sudut merupakan kelipatan dari nh/2π. Dimana, setiap n merupakan bilangan kulangan kuantum dan h merupakan tetapan Planck. Setiap kulit atom yang dilambangkan dengan n = 1, n = 2, n = 3. dan seterusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar